Kamis, 23 September 2010

MATERI KELAS XI

NILAI-NILAI DALAM KEHIDUPAN
A.   Nilai dan kehidupan

Nasihat  untuk anak-anak atau orang  muda dalam dunia disimbolkan dengan 2 hal yaitu :

1.     Akar
Yang berarti memberikan seperangkat nilai untuk bekal dalam menghadapi persoalan, bahaya kehidupan yang akan dialami sehingga memiliki landasan kokoh untuk  menjalankan kehidupan secara bertanggung jawab.

2.    Sayap.
Yang  berarti memberikan kebebasan secara bertanggung jawab sehingga nilai yang dipilih dapat dijunjung tinggi dan dihargai dalam kehidupannya dan setia dengan nilai yang telah dipilihnya.

1. Pemahaman Nilai
Nilai adalah sesuatu yang kita pilih dan kita percayai untuk dituangkan dalam tindakan, dalam realitas kehidupan secara nyata. Nilai merupakan penggerak utama dalam kehidupan, karena memberikan arah dan gerak untuk bertindak. Manusia memperoleh nilai dari dirinya sendiri(inheren, melekat pada dirinya) dan dari lingkungannya. Nilai yang dimiliki manusia dapat berubah tergantung pada lingkungan yang mempengaruhinya
Alasan mengapa nilai harus  dikejar, yaitu :
1.     Memberikan arti dan tujuan hidup bagi orang yang memegangnya
2.    Memberikan motivasi kehidupan seseorang.
3.    Menentukan kualitas kehidupan seseorang.
4.    Memberikan aarah kehidupan seperti sebuah rel yang menyebabkan kereta api tetap berada di jalurnya.
Ada 3 tempat dasar nilai, yaitu :
1.  Kepala
Tempat menyerap, menyimpan sesusatu yang pantas dibela, diperjuangkan, karena diakui memiliki harkat (harga, pengaruh dan kualitas)
2.  Hati
Tempat dimana nilai yang diserap dapat mempengaruhi hidup sang pemilik nilai
3.  Tangan/tindakan
Nilai membimbing kita dalam mengambil keputusan, dalam mengambil tindakan.

Menurut Prof Dr. Notonegoro, nilai dibagi 3 bagian besar, yaitu :
1.     Nilai material   : segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
2.    Nilai Vital        : segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
                           mengadakan kegiatan atau aktifitas
3.    Nilai kerohanian: segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan rohani
                           manusia
Nilai tersebut terbagi menjadi 4 macam, yaitu :
a. nilai kebenaran (kenyataan), yaitu nilai yang bersumber pada undsur akal
   manusia (rasio, budi dan cipta)
b. Nilai keindahan,  yaitu nilai yang bersumber pada perasaan manusia
    (estetika)
c. Nilai moral (kebaikan), yaitu nilai yang besumber pada kehendak atau
   kemauan (karsa dan etika).
d. Nilai religius, yaitu nilai ketuhanan yang tertinggi yang sifatnya mutlak
    dan abadi.

Menurut keberadaan, kualitas nilai dibagi menjadi 2 yaitu:
         1.  Nilai instrumental (nilai sarana, medail)
             yaitu nilai sebagai alat yang memungkinkan kita mencapai tujuan dan
               sasaran hidup.
         2.   Nilai Intrinsik (nilai final)
     Yaitu sesuatu yang sudah bernilai (memiliki kualitas) pada dirinya
     sendiri tanpa dipengaruhi apapun atau bagaimanapun keadaan kehidupan
     manusia.

Nilai harus berkaitan dengan “kebaikan” yang ada dalam inti sesuatu hal. Tetapi kebaikan belum tentu bernilai bagi seseorang dalam situasi, kondisi tertentu. Contoh, pakaian yang bagus/indah tidak akan bernilai bagi orang  yang tidak sehat(sakit) dan lansia. Kebaikan melekat pada sesuatu sedangkan nilai menunjukkan pada sikap orang pada sesuatu yang baik.
Nilai dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitu Nilai Universal dan nilai Partikular. Nilai Universal adalah nilai yang berlaku bagi semua umat manusia, dimanapun, kapanpun seperti hak asasi manusia. Sedangkan nilai Partikular adalah nilai yang berlaku bagi sekelompok manusia tertentu, di tempat tertentu dalam kesempatan tertentu seperti memberikan sesuatu dengan tangan kanan.
Abraham Maslow memberikan pemahaman bahwa nilai yang tidak diberi perhatian dengan baik sebagimana mestinya akan menimbulkan berbagai masalah dalam pertumbuhan hidup manusia.

A. Pandangan Kristen dan Nilai-nilai
         
Sebagai dasar pandangan Kristen, Alkitab memberi kesaksian bahwa :
1.     manusia yang diselamatkan adalah manusia yang hidup dipimpin oleh Allah, dipimpin oleh Roh (manusia rohaniah). (Roma 8:1-17)
2.    Orang percaya harus menjadi manusia yang menghargai dan menghormati sesamanya (Matius 5:43-44)
3.    manusia yang diselamatkan adalah manusia yang memiliki kreavitas. (mazmur 8:7,10) manusia diperlengkapi dengan kemampuan dan kemauan untuk memperbaiki lingkungan hidupnya.
4.    manusia yang diselamatkan adalah manusia yang memiliki solidaritas. Memiliki kebersamaan dan ketergantungan satu sama lain. Karena manusia dipanggil untuk menciptakan kesejahteraan umum. (Kejadian 1-2, Yohanes 15).


B. Membangun nilai-nilai
          Membangun nilai ditekankan pada sikap manusia yang mau menyadari dirinya, apakah ia memiliki suatu nilai atau tidak. Proses membangun nilai dapat dilakukan sebagai berikut :
1.     memilih dengan bebas dari berbagai macam pilihan nilai
2.    mempertimbangkan pilihan dengan bertanggung jawab
3.    menghargai dan merasa bahagaia dengan pilihan nilai yang telah dibuatnya
4.    kesediaan untuk mengakui pilihannya di depan umum
5.    melaksanakan pilihan nilai
6.    menjadikan pilihan nilai sebagai pola kehidupan

C. Manusia yang memiliki harga diri
          Harga diri adalah kesadaran, gambaran, penilaian seseorang akan keberadaan dirinya sendiri. Harga diri seseorang itu penting karena dengan harga diri seseorang dapat bersikap dan bertindak benar atau salah dalam kehidupannya. Seseorang yang memiliki harga diri yang baik, positif akan mampu mengembangkan hidupnya secara baik, benar, cerdas dan efesien sehingga menjadi sukses.
          Cara mengembangkan harga diri adalah :
1.     memiliki tujuan hidup yang jelas
2.    memilih nilai-nilai yang baik dan berguna untuk mendukung tujuan dan cita-cita
3.    memiliki dan mengembangkan daya pikir dan sikap mental yang positif.
4.    mengendalikan energi dengan baik
5.    menimba pengalaman dari orang yang ada disekitar.
6.    menciptakan motivasi dan kemauan untuk selalu maju.

D.  Beberapa Nilai
Beberapa nilai yang dianut manusia, yaitu :
1. kuasa
    Dasar nilai ini adalah untuk memiliki status sosial, prestise, dominai atau
    kontrol terhadap orang lain atau sumber-sumber daya tertentu
2. Kenyamanan-Kenikmatan
    Nilai ini memperhatikan dan menekankan kebutuhan dan kenikmatan fisik
3. Pencapaian
    Hal yang utama dari orang yang memiliki nilai ini adalah mencapai sesuatu
    hal dengan sengaja. (mengejar sukses).
4. Kebajikan
    Nilai ini menekankan pada kejujuran, pengampunan, kesetiaan,
    persahabatan dan kasih yang dewasa kepada orang lain.
5. Keamanan
    Nilai ini mengutamakan harmoni antar manusia, stabilitas masyarakat,
    ketenangan diri, tatanan masyarakat yang baik, kebersihan, kesehatan,
    saling membantu, dan keamanan keluarga

2. Norma.
Pengertian Norma dalam kehidupan masyarakat harus merupakan hasil  kesepakatan bersama di dalam suatu masyarakat/kelompok, sehingga setiap anggota dapat menerimanya sebagai sesuatu yang berwibawa dalam kehidupannya. Norma adalah petunjuk-petunjuk untuk hidup yang berisi perintah atau larangan agar setiap manusia berperilaku sesuai dengan aturan atau norma itu.
Adapun tujuan dibuatnya norma adalah untuk menciptakan ketertiban dan kedamaian serta kerukunan dalam kehidupan bersama dalam masyarakat, baik di bidang keagamaan, kesusilaan, kesopanan, adat istiadat, hukum dan sebagainya.
Berikut beberapa contoh nilai dan norma yang berlaku secara universal di dalam masyarakat yang perlu disikapi dengan kritis, sesuai iman Kristen, yaitu :
1.     Pengendalian diri
          keinginan manusia ingin membahagiakan sesama dan dirinya sendiri. Hal ini diakibatkan karena manusia memiliki keinginan yang dikuasai nafsu dan emosi yang tidak terkendali sehingga menyebabkan penderitaan bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Contoh tokoh dalam Alkitab, Raja Saul ingin menguasai semua lembu
dan ternak gemuk dari hasil perang orang Amalek. Keinginan ini tidak sesuai dengan kehendak Allah yang telah didengarnya memlalui Nabi Samuel (I Samuel 15:1-9) sehingga Saul ditolak menjadi raja Israel oleh Allah.
          Penting bagi orang percaya untuk dapat mengendalikan diri, menjadi orang Kristen yang berpegang teguh pada iman kepada Kristus Tuhan. (Roma 12:3b)

2.    Berani membela kebenaran
          bagi orang percaya mengungkapkan kebenaran tidaklah berdasarkan pada punya atau tidak cara, kekuasaan dan kekuatan untuk mengatasi ancaman yang muncul. Dasar keberanian orang percaya untuk menyatakan benar adalah benar, yang salah adalah salah, yaitu perintah Yesus dalam khotbah di Bukit. (Matius 5:37)
Tindakan yang benar bagi orang percaya yang membela kebenaran
harus didasarkan pada kasih Allah dan kasih kepada sesama
(Matius 22:37-40).

3.    Rendah Hati
           Seharusnya seseorang yang memiliki banyak kemampuan (pendidikan, materi, jabatan dll) semakin merendahkan hati, bukannya menjadi semakin bangga/sombong. Rendah hati dalam konsep kristiani didasarkan pada keteladanan Yesus sendiri. (Yohanes 13:1-20).

4.    Kebaikan
            Pada dasarnya manusia sebagai mahkluk sosial memiliki rasa kasih dan ingin berbuat baik dalam menjalin hubungan dengan orang lain, yaitu mengasihi dan dikasihi. Dalam iman Kristen dasar kebaikan dipahami sebagai tanggapan manusia terhadap kebaikan Allah, yang lebih dahulu mengasihi manusia (Yoh 3:16). Dalam Galatia 5:22 kebaikan hati merupakan salah satu dari buah roh dan dalam jemaat Filipi kebaikan hati harus dipraktikan alam kehidupan sehari-hari (Filipi 4:5). Itu juga yang harus dilakukan orang percaya dalam kehidupan sehari-hari. 

5.    Setia dan bertanggung jawab
              Setiap orang dituntut untuk setia dan tanggung jawab atas tugas dan segala tindakannya. Setia berarti melakukan segal sesuatu dengan tekun dan sesuai dengan aturan yang berlaku sedangkan bertanggung jawab adalah melakukan tugas yang diemban sebagai mana mestinya. (Matius 25:14-30, Lukas 17:7-10).dasar kesetiaan dan tanggung jawab orang percaya bukan semata-mata karena adanya janji imbalan, melainkan karena kesediaan melaksanakan tugas itu sebagai tugas dari Tuhan, sekaligus sebagai ucapan syukur atas kepercayaan yang diberikan.

6.    Damai
              Damai adalah situasi seseorang merasa aman, tidak ada perang, kebencian dan perselisihan. Hidup dalam damai berarti hidup yang didalamnya terdapat kesenangan, kasih sayang, kesepahaman, saling menghargai, penghormatan terhadap sesama, jauh dari perseteruan dan ketakutan. Damai dibangun atas dasar perdamaian dengan Allah (Matius 5:9). Damai itu harus diciptakan dan dipeliharadan berani menghadapi setiap hal yang mengancam kedamaian bagi semua orang.

7.    Adil
              Adil adalah kesesuaian antara apa yang diterima dengan kemampuan yang diberikan. Hal ini tergantung pada sudut pandang orang mendefinisikan dan membutuhkan keadilan tersebut. Dalam Amos 5:21-24, Allah murka terhadap ritual peribadatan Israel karena peribadatan mereka tidak disertai dengan tindakan bermoral dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bagian tersebut Allah bukan  menginginkan korban bakaran dan nyanyian gambus tetapi keadilan ditegakkan dan kebenaran diberlakukan dalam kehidupan umatNya.

Latihan.
1.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan takut akan Tuhan!
2.    Galatia 5:22-23 menjelaskan tentang buah-buah roh yang harus dimiliki oleh orang Kristen. Berikan penjelasan apa yang dimaksud dengan pengendalian diri tersebut!
3.    Berikan 3 contoh norma yang ada dilingkungan anda!
4.    Sebutkan nilai-nilai apa saja yang memperkaya kehidupan
5.    Nilai-nilai apa saj yang dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan?
6.    Jelaskan ajaran yang disampaikan oleh Abraham Maslow!
7.    Berikan contoh nilai kristiani dalam masyarakat yang bersumber pada kebaikan!
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai universal dan nilai partikular dan
     berikan 2 contoh dari masing-masing nilai tersebut !
KETENTUAN TUGAS
1. TUGAS DIKUMPULKAN PALING LAMBAT JUMAT 1 OKTOBER 2010
2. DIKERJAKAN PADA SELEMBAR KERTAS DENGAN IDENTITAS
    NAMA
    KELAS
3. DIKUMPULKAN KE GURU AGAMANYA DI SEKOLAH
    ATAU KE IBU RIRIS LINTANGRIA BB SETIAP SAAT.